Judul Jurnal : Konstruksi Identitas Gay di Jejaring Sosial Facebook
Pendapat :
Saat ini, internet bukanah hal yang baru bagi masyarakat. Masyarakat dapat bertukar informasi melalui internet. Media sosial merupakan hal utama yang digunakan oleh masyarakat. Salah satu fungsi media sosial adalah untuk membangun identitas diri di depan khalayak umum.
Saya setuju dengan jurnal tersebut, Facebook membuat setiap individu berlomba-lomba menampilkan dirinya sebaik mungkin. Ini dapat dilihat dari aktivitas update status dan aktivitas memasang foto profil terbaik untuk menciptakan citra diri yang positif dan normal. Menurut pendapat saya, keaslian identitas seorang individu dalam dunia maya patut dipertanyakan. Misalnya dalam facebook, banyak kebohongan yang bisa dibuat demi membangun identitas dirinya untuk di publikasikan. Contoh : seorang wanita yang hanya berpacaran dengan seorang pria membuat status di facebook bahwa mereka sudah menikah. Ada kebohongan yang dibuat antara dunia nyata dengan dunia maya.
Adapula individu yang menggunakan dunia maya untuk membangun identitas diri adalah individu yang tidak bisa diterima identitas aslinya di dunia nyata. Sebagai contoh adalah kaum Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender. Ini diakibatkan karena adanya diskriminasi bagi kaum tersebut.
Jadi dapat dikatakan bahwa keaslian identitas seorang individu dalam dunia maya belum bisa dipertanggung jawabkan. Maka dari itu, bagi para pengguna media sosial agar tidak mudah begitu saja percaya dengan identitas individu yang ada di dunia maya tersebut.
Werdiningsih Purbaningrum 