Category Archives: Konflik Dalam Proses Manajemen

Konflik Dalam Proses Manajemen

  1. Peranan konflik dalam mengembangkan manajemen di perusahaan

Konflik adalah ekspresi pertikaian individu satu dengan individu lainnya karena berbagai macam alasan. Konflik dapat diekspresikan secara verbal maupun non verbal melalui raut muka serta gerakan badan yang mengekspresikan pertentangan. Konflik bisa terjadi karena perbedaan dalam pemaknaan yang berakibat dari perbedaan pengalaman. Perbedaan pengalaman dapat dilihat dari perbedaan latar belakang kebudayaan yang membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Konflik tidak baik dan tidak buruk, tergantung bagaimana cara orang memanajemeninya. Jika di manajemeni dengan baik, konflik akan menghasilkan sesuatu yang baik serta dapat mengembangkan manajemen di perusahaan tersebut, tetapi apabila di manajemeni dengan buruk maka konflik akan menghasilkan sesuatu yang buruk pula.

Contoh Kasus :

Sebuah perusahaan keluarga yang perannya sebagai kontributor ekonomi di berbagai negara sangat menonjol ternyata menyimpan konflik. Konflik dalam perusahaan keluarga dipicu oleh situasi di tempat kerja di mana dua atau lebih orang atau kelompok orang dalam keluarga mempunyai ide, pandangan, argumentasi, persepsi, dan pendapat yang berlawanan atau kontradiktif sehingga mereka saling menyalahkan yang berakibat pada perusahaan. Konflik antara kepentingan bisnis dan kepentingan keluarga disebabkan oleh adanya perbedaan antara nilai keluarga dan nilai bisnis. Dalam keluarga, hubungan lebih didasarkan pada emosi, sedangkan dalam bisnis hubungan lebih rasional dan logis.

Penyelesaian Kasus :

Salah satu cara mengatasi konflik tersebut adalah dilakukannya pengaturan peran setiap anggota keluarga yang bekerja di perusahaan. Di samping itu, diperlukan pula kejujuran dari anggota keluarga dalam mengelola bisnis, termasuk mengenai masalah yang timbul, harapan, dan rencana untuk masa mendatang serta membangun kesamaan pandangan ataupun persepsi untuk perusahaan yang lebih baik.

  1. Peranan Kepemimpinan Untuk Mengatasi Konflik Struktural dan Konflik Fungsi Kerja yang Terjadi Didalam Sebuah Sistem Manajemen di Perkantoran

Konflik struktural adalah konflik yang terjadi yang erat kaitannya dengan hierarki jabatan pekerjaan. Sedangkan konflik fungsi kerja adalah konflik yang muncul karena suatu departemen kerja berinteraksi dengan departemen kerja lainnya, dimana antar departemen memiliki pemahaman yang berbeda untuk menyelesaikan suatu pekerjaan. Konflik tidak dapat dicegah melainkan hanya bisa dikendalikan, dikelola, bahkan disinergikan menjadi sesuatu yang sangat dinamis dan harmonis. Dan ini adalah tugas dari seorang pemimpin dalam kepemimpinannya Oleh karena itu peranan kepemimimpinan untuk mengatasi konflik sangatlah dibutuhkan untuk dapat memberikan kemajuan bagi perusahaannya. Pemimpin memiliki peranan yang sangat kuat untuk mengatasi konflik struktural dan konflik fungsi kerja yang terjadi didalam sebuah sistem manajemen di perkantoran.

Contoh Kasus :

Pada akhir September, sekitar 500 buruh yang bekerja di salah satu perusahaan manufactur menyerbu kantor Sudin Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Mereka menuntut pemerintah mengambil tindakan yang tegas terhadap perusahaan yang mempekerjakan mereka karena telah mangkir untuk memberikan tunjangan hari raya (THR). Demo buruh ini bukanlah demo buruh yang pertama, karena sebelumnya ratusan buruh ini juga mengadukan nasibnya karena perusahaan yang bertindak sewenang-wenangnya pada karywan. Bahkan ada beberapa buruh yang diberhentikan pihak perusahaan karena dinilai terlalu vokal. Akibatnya kasus konflik buruh dan manajemen dilanjutkan ke Pengadilan Hubungan Industrial. Oleh karena itu, pihak manajemen mengancam tidak akan memberikan THR kepada pekerjanya.

Penyelesaian Kasus :

Ketika menghadapi suatu konflik seorang pemimpin harus tau terlebih dahulu konflik tersebut bersifat konflik structural, fungsional ataupun structural-fungsional. Dalam konflik ini, konflik yang terjadi adalah konflik structural, dimana adanya konflik antara pihak manajemen dengan karyawan. Karena konflik tersebut masih bersifat structural maka pemimpin dapat menyelesaikan hal tersebut melalui mediasi dengan para karyawannya untuk membicarakan masalah ini dengan baik tanpa harus mengancam karyawan tersebut.

  1. Praktek Dehumanisasi yang Sering Muncul Dalam Praktek-Praktek Manajemen

Dehumanisasi merupakan suatu tindakan yang kurang manusiawi dalam memberikan suatu perlakuan tertentu kepada orang lain. Bentuk yang paling mudah dikenali adalah tindakan kasar dan keras kepada pekerja sehingga mereka bekerja dengan rasa tidak nyaman serta menjadi sulit untuk berkonsentrasi dalam bekerja. Praktek dehumanisasi sangat merugikan, karena hal tersebut menyangkut dengan tindakan yang tidak manusiawi. Biasanya yang sangat dirugikan dalam tindakan dehumanisasi yaitu para pekerja bawahan. Kebanyakan para pekerja bersikap pasrah dengan tindakan tersebut.

Contoh Kasus :

  1. Salah satu pabrik bahan bangunan di China memperbudak 11 orang perkerja dan kebanyakan cacat mental. Mereka dipukuli, diberi makan yang tak layak, memiliki jam kerja yang panjang, serta tidak dibayar. (Kompas, Selasa 14 Desember 2010)

Pelanggaran : Dari contoh kasus diatas, pelanggaran yang terjadi di pabrik tersebut adalah perbudakan dimana para pekerja diperlakukan semena-mena. Pabrik tersebut juga memperkerjakan penyandang cacat mental secara tidak manusiawi.

  1. Salah satu perusahaan elektronik di Cina melakukan pelanggaran hak asasi terhadap pekerjanya, termasuk lembur yang berlebihan, upah yang tidak dibayar, dan gaji yang tidak cukup untuk menutupi biaya hidup dasar. (Tempo.co)

Pelanggaran : Dari contoh kasus diatas, yang terjadi di pabrik tersebut adalah pelanggaran hak asasi dimana pekerja tidak diberikan upah yang seharusnya sesuai dengan pekerjaannya.

 

Sumber :

Click to access Jurnal%20Skripsi%20finish.pdf

http://id.scribd.com/doc/101585486/KASUS-DEHUMANISASI#scribd

http://www.tempo.co/read/news/2012/03/30/118393546/Supplier-Apple-di-Cina-Jahat-pada-Buruhnya

atujuliakp.blogspot.com/2014/01/konflik-yang-terjadi-dalam-perusahaan.html

http://www.ciputraentrepreneurship.com/amankan-bisnis/terpuruk-karena-konflik-di-perusahaan-keluarga

Leave a comment

Filed under Konflik Dalam Proses Manajemen